
Penyakit
kanker telah menjadi penyebab kematian tertinggi baik secara nasional maupun
global. WHO Regional Asia Tenggara menyebutkan Indonesia menduduki peringkat
ketiga tertinggi di kawasan untuk incidence rate atau angka kasus baru dan
peringkat keempat untuk mortality rate.
The International Agency for Research on
Cancer (IARC) mengestimasikan terdapat 408.661 kasus baru dan sebanyak 242.988
kematian di Indonesia pada 2022. Selain itu, IARC memprediksikan terjadi
peningkatan 77% kasus kanker pada 2050
Kanker serviks adalah jenis kanker yang terjadi pada leher rahim wanita.
Kanker ini umumnya disebabkan oleh infeksi virus human papillomavirus (HPV)
yang menyerang sel-sel leher rahim.
Penyebab
Terjadinya Penyakit Kanker Serviks Seperti
yang telah disebutkan sebelumnya, penyebab utama kanker serviks adalah infeksi
virus HPV. Selain itu, faktor risiko lainnya meliputi merokok, sistem kekebalan
tubuh yang lemah, riwayat infeksi menular seksual, riwayat keluarga dengan
kanker serviks, serta mulai melakukan hubungan seksual pada usia yang sangat
muda.
Gejala
- Pendarahan
tidak normal, terutama setelah hubungan seksual, menstruasi, atau
menopause.
- Keputihan
yang berubah, berbau tidak sedap, atau berdarah.
- Nyeri
panggul yang tidak biasa atau nyeri saat berhubungan seksual.
- Penurunan
berat badan yang tidak dapat dijelaskan.
- Kelelahan
yang persisten.
Diagnosis
- Pemeriksaan
Pap smear: Tes ini melibatkan pengambilan sampel sel dari leher rahim
untuk diperiksa di bawah mikroskop.
- Tes
HPV: Tes ini mendeteksi keberadaan virus HPV pada leher rahim.
- Biopsi:
Pengambilan sampel jaringan untuk diperiksa lebih lanjut di laboratorium.
Pengobatan
- Operasi:
Pembedahan dilakukan untuk mengangkat tumor dan jaringan yang terkena. Ini
bisa melibatkan pengangkatan sebagian atau seluruh leher rahim.
- Radioterapi:
Penggunaan sinar radiasi untuk menghancurkan sel-sel kanker.
- Kemoterapi:
Penggunaan obat-obatan kanker untuk membunuh sel-sel kanker.
Pencegahan
- Vaksin
HPV: Vaksinasi HPV dianjurkan untuk melindungi terhadap infeksi HPV yang
dapat menyebabkan kanker serviks.
- Pemeriksaan
Pap smear secara rutin: Melakukan Pap smear secara teratur dapat membantu
mendeteksi perubahan sel-sel leher rahim yang abnormal.
- Praktik
seks yang aman: Menggunakan pengaman saat berhubungan seksual dapat
membantu mengurangi risiko infeksi HPV.
Komplikasi
- Penyebaran
kanker ke organ lain dalam tubuh.
- Masalah
reproduksi dan kesuburan.
- Efek
samping pengobatan seperti kelelahan, mual, dan penurunan berat badan.
Kanker serviks adalah kondisi serius yang memerlukan perhatian medis segera. Jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan atau memiliki faktor risiko, segera konsultasikan ke dokter untuk diagnosis dan perawatan yang tepat. Lakukan pemeriksaan rutin dan ikuti saran dokter untuk menjaga kesehatan leher rahim dan mencegah terjadinya kanker serviks.
Sumber : https://www.canva.com/design/DAGeY7gx2N4/Lgxyqx6UIqfj0pUYzPtQfA/edit







