
Dalam rangka Hari
Kesehatan Nasional (HKN) yang ke -60, Puskesmas Punggur melaksanakan
pemeriksaan deteksi dini kanker leher rahim dan kanker payudara. Pentingnya pemeriksaan IVA sebagai deteksi
dini gejala kanker serviks dan SADANIS untuk mendeteksi keberadaan kanker payudara
pada wanita. Deteksi dini ini merupakan skrining awal untuk mengetahui kondisi
para wanita yang berpotensi mengidap kedua penyakit mematikan ini sehingga
mereka dapat memperoleh pengobatan lebih awal sebelum sel kanker menyebar ke
bagian tubuh yang lain.
Kanker leher rahim atau
serviks merupakan kanker terbanyak yang diderita oleh perempuan di Indonesia.
Kanker ini berawal dari tumor ganas yang mengenai leher rahim dan disebabkan
oleh Human Papiloma Virus (HPV). Leher rahim yang terpapar virus HPV berpotensi
menjadi kanker dalam waktu 3-17 tahun jika tidak dilakukan tindakan pencegahan.
Deteksi dini terhadap penyakit ini dapat dilakukan dengan Test IVA. Inspeksi
Visual dengan Asam Asetat (IVA) adalah pemeriksaan skrining kanker serviks
dengan pemberian asam asetat atau asam cuka pada leher rahim selama 1 menit.
Pemberian asam asetat ini merupakan metode mudah dan murah namun memiliki
tingkat akurasi tinggi untuk menyimpulkan hasil pemeriksaan IVA negatif
(normal) atau positif (ada lesi pra kanker). Dalam durasi 60 detik, hasil
pemeriksaan akan diketahui jika ada kelainan, yaitu munculnya plak putih pada
serviks yang perlu diwaspadai sebagai luka pra kanker. Idealnya, skrining pada
wanita usia 35 – 40 tahun wajib dilakukan setiap 3 tahun sekali. Sedangkan bagi
wanita yang belum menikah, sangat dianjurkan untuk melakukan vaksin HPV
terlebih dahulu.
Selain kanker serviks,
kanker payudara masuk dalam daftar 10 penyebab kematian terbanyak perempuan di
Indonesia. Meski belum ditemukan obat penyembuhnya, kita dapat mencegah
munculnya penyakit ini dengan melakukan serangkaian pemeriksaan rutin seperti
Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) dan Pemeriksaan Payudara Klinis
(SADANIS). SADARI dapat dilakukan pada rentang hari ke 7 – 10 setelah hari
pertama menstruasi dimana payudara sedang dalam kondisi paling lunak. Langkah
awal melakukan SADARI adalah dengan mengamati kondisi payudara, lalu mengangkat
tangan sebelah kanan dan raba payudara dengan tangan kiri dari arah pinggir,
memutar ke arah putting susu lalu tekan dengan perlahan. Apabila terdapat
cairan berwarna merah darah maka bisa saja merupakan indikasi adanya sel
kanker. Lakukan gerakan yang sama dalam keadaan berbaring untuk meraba
kemungkinan adanya benjolan. Memang, tidak semua benjolan berarti kanker. Namun,
apabila menemukan benjolan yang tidak terasa sakit dan muncul selama 2 kali
siklus menstruasi, lebih baik datang ke dokter spesialis onkologi untuk
dilakukan SADANIS guna menegakkan jenis benjolan yang ada.







